UNTUK
MENINGKATKAN WAWASAN SEJARAH
Diajukan untuk memenuhi pensyaratan nilai sejarah tahun ajaran 2009/2010
Disusun oleh :
1.
Ayu Wulan
Rosalina Absen
: 08
2.
Hanna Hanifa
Varda Absen : 13
3.
Indira
Pradini Absen
: 16
4.
Robery
Millano T. Absen : 33
SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
2009/2010
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Syukur alhamdulilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala rahmat-Nya dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas sejarah ini yang kami beri judul “Sejarah Museum Zoologi-Bogor”.
Maksud dan tujuan penyusunan
karya tulis ini adalah untuk memenuhi pensyaratan nilai sejarah. Dan kami
menyusun untuk menambah wawasan kami tentang sejarah beserta mengetahui apa
saja yang ada di Museum.
Karya tulis ini menggandung
banyak informasi yang berguna untuk memperluas wawasan kita, terutama tentang
sejarah museum Zoologi. Karya tulis ini pun mampu membantu meningkatkan
pengertahuan dan wawasan mengenai sejarah.
Akhir kata, kami berharap
karya tulis dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Cisauk, Oktober 2009
Penyusun
II
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………. .....I
KATA
PENGANTAR………………………………………… II
DAFTAR
ISI……………………………………………………III
BAB I PENDAHULUAN………………………………...1
1.1
Latar Belakang………………...………………...........1
1.2
Rumusan
Masalah ……………………………………1
1.3
Tujuan
Penilitian……………………………………...2
1.4
Metode
Penelitian……………………………………..2
1.5
Manfaat
Penelitian…………………………………….2
1.6
Populasi
dan Sample………………………………….2
BAB II LATAR BELAKANG MUSEUM ZOOLOGI…….3
2.1
Sejarah
Museum Zoologi Bogor………………………..3
2.2
Nama Museum
Zoologi Dari Masa ke Masa....................4
2.3
Nama Pemimpin Museum Zoologi……………………...5
2.4
Data
Mengenai Museum
Zoologi………………………..5
2.5
Proses Pengawetan Fauna………………………………..6
BAB III PENUTUP………………………………………….7
3.1
Kesimpulan………………………………………………7
3.2
Saran……………………………………………………..7
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………IV
GAMBAR………………………………………………………..V
III
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar belakang kami membuat laporan penelitian
ini,adalah untuk melengkapi nilai harian sekolah dalam pelajaran Sejarah.Selain
itu kami membuat laporan ini agar dapat menambah wawasan kami di bidang IPA, memperdalam
pengetahuan kami bagaimana cara meneliti sejarah,dan berlatih untuk menulis
laporanya. Dan menambah wawasan bagi pembaca dan untuk menumbuhkan rasa cinta
pada sejarah generasi muda dan untuk meningkatkan keinginan untuk mengunjungi
tempat-tempat bersejarah yang mencerminkan nilai budaya Indonesia .
Sudah selayaknya kita warga Negara Indonesia melestarikan nilai-nilai
budaya sendiri. Seperti yang pernah di ucap Ir. Soekarno, “JAS MERAH” jangan
sekali-kali melupakan sejarah, karena tanpa sejarah kita tak akan ada sekarang.
Dengan harapan banyak yang mengunjungi tempat bersejarah.
1.2 Rumusan
Masalah
Setelah kami melakukan kunjungan ke museum Zoologi Bogor
dan melakukan penelitian di
tempat tersebut,kami merumuskan bebebapa masalah sebagai berikut:
§ Bagaimana Sejarah Museum Zoologi
Bogor ?
§ Apa Nama Museum
Zoologi Dari Masa ke Masa ?
§ Siapa Saja Pemimpin
Museum Zoologi ?
§ Bagaimana Data Mengenai Museum Zoologi ?
§ Bagaimana cara pengawetan hewan hewan di museum
Zoologi?
1
1.3
Tujuan Penilitian
Tujuan diadakan
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari sejarah yang ada di Indonesia , untuk melestarikan sejarah dan budaya
yang ada di Indonesia ,serta
untuk menambah wawasan pengetahuan sejarah.
Sebenarnya, di Indonesia terdapat
sejarah-sejarah di berbagai tempat yang memiliki arti atau cerita tersendiri.
1.4 Metode Penelitian
Metode penelitian adalah metode yang dipakai oleh seorang penganalisis dalam sebuah penelitian
untuk meneliti sesuatu yang ada kaitannya dengan rumusan masalah yang dibuat.
Metode yang kami gunakan untuk penelitian adalah metode observasi, yaitu dating
ke lokasi penelitian, lalu mencari informasi sebanyak- banyaknya tentang tempat
penelitian dan mewawancari narasumber yaitu pemandu wisata.
1.5 Manfaat penelitian
Manfaat yang kami dapatkan adalah kami lebih
menghargai tempat bersejarah, menambah wawasan dalam bidang sejarah, kami dapat
belajar melakukan penilitian dengan baik, khususnya dalam ilmu pelajaran
sejarah
1.6 Populasi dan Sample
Dalam melakukan penelitian, yang
objeknya Museum Zoologi-Bogor. Populasinya semua yang berada di dalam Kebun Raya Bogor khususnya
di dalam museum Zoologi. Sampelnya
adalah Benda- benda yang berada di dalam
museum Zoologi-Bogor, serta pemandu wisata.
2
BAB II
LATAR BELAKANG MUSEUM
ZOOLOGI
2.1 Sejarah
Museum Zoologi Bogor
Sejarah Museum Zoologi Bogor Dalam
kurun waktu 110 tahun ( 1894 – 2005) telah mengkoleksi sebanyak 3 juta spesimen
yang terdiri dari 20.000 jenis fauna, yaitu mamalia, burung, reptil, amphibi,
ikan, moluska, serangga. Kekayaan koleksi fauna di Widyasatwaloka di Cibinong
merupakan kebanggaan nasional dalam mengungkapkan keanekaragaman fauna dan aset
yang tidak ternilai. Ironisnya tanggal berdirinya Museum Zoologi Bogor ( MZB )
sebagai suatu lembaga ilmiah yang berskala dunia tidak diketahui secara tepat.
Sepanjang sejarahnya MZB mengalami 11
kali pergantian nama dan perkembanganya dapat dikelompokan menjadi 3 periode,
yaitu periode awal (1894 - 1901), periode pancaroba (1901 – 1986), dan periode
pemekaran (1987 –sekarang). Landbouw
Zoologisch Museum
pertama kali dipimpin oleh J.C Koningsberger yang menempati gedung seluas 402
m². Pada tahun 1906 namanya diubah menjadi Zoologisch Museum dan 4 tahun
kemudian diubah menjadi Zoologisch Museum en Laboratorium.
Kehadiran
museum ini menjadi perhatian masyarakat yang ingin mendapar informasi mengenai
fauna. Selama 25 tahun Koningsberger hanya dibantu oleh konservator P.A Ouwens
yang bertugas mengumpulkan , menata, mempelajari dan menginformasikan koleksi
.Sepulangnya Koningsberger ke Belanda pada tahun 1919 dan semakin tuanya Ouwens
ditunjuklah pakar zoology yaitu Dr.K.W.Dammerman untuk menggantikan mereka. Dia
tertarik pada pengembangan ilmiah dan membina koleksi. Jumlah tenaga ilmiah
mulai diperbanyak agar setiap takson memperoleh perhatian. Setelah Dammerman,
pimpinan museum dipercayakan kepada Dr. M,A Lieftinck seorang pakar serangga
dari tahun 1939 – 1954 ( kecuali pada masa kependudukan Jepang ) .
3
Sebagian besar masa kepimpinan
Lieftinck ditandai dengan masa yang tidak stabil. Semua kegiatan dikatakan
tidak berkembang karena pergolakan politik. Selama masa kependudukan jepang
museum di pimpin oleh prof. T. Nakai dan di ubah menjadi Dobutsu Hakobutsukan.
Lieftinck pun digantikan oleh Groeneveld yang sebenarnya dia bukan ahli
zoology. Setelah perang dunia II berakhir pada tahun 1944 Lieftinck mengambil
alih pengelolaan museum. Pada tahun 1945 – 1947 nama Zoologisch Museum
en Laboratorium dihidupkan kembali. Pada tahun 1947 itulah nama Museum
Zoologicum Bogoriense diperkenalkan. Nama tersebut terus digunakan pada
pemerintah RI saat mengambil alih semua intasi pemeritahan Belanda.
Pimpinan museum masih dipercayakan
oleh Lieftinck hingga tahun 1954. Selanjutnya museum dierahkan kepimpinanya
kepada A.M.R Wegner dia seorang kolektor zoology kebangsaan Jerman. Tidak
banyak yang dapat dikembangkan pada masa itu kecuali mempersiapkan tenaga muda Indonesia
sebagai pengganti. Orang Indonesia
yang dipercayakan memimpin pada tahun 1960 yaitu S.Kadarsan. Masa 4 tahun
terakhir, sejak 1960 merupakan masa yang paling banyak terjadi pergantian pimpinan
yang dimaksudkan agar calon pemimpin mendapat pendidikan dan memiliki
keterampilan yang handal. Hinga akhirnya pada tahun 2000 nama MZB diubah
menjadi Bidang Zoologi dibawah naungan Pusat Penelitian Biologi – LIPI.
2.2 Nama Museum Zoologi Dari
Masa ke Masa
Nama Museum dari Masa ke Masa
No. Tahun Nama 1 1894 Landbouw Zoologisch Laboratorium 2 a 6 1945-1947
Zoologisch Museum en Laboratorium 7 1947-1954 Museum Zoologicum Bogoriense 8
1955-1962 Lembaga Museum Zoologicum Bogoriense 9 1962-1982 Museum Zoologicum
Bogoriense 10 1987-sekarang Balai Penelitian dan Pengembangan Zoologi
4
2.3 Nama Pemimpin
Museum Zoologi
Pimpinan Museum Zoologi Bogor
( 1894-1994 ) No. Tahun Nama Pemimpin 1 1894-1918 Dr. J. C. Koningsberger 2
1919-1939 Dr. K. W. Dammerman 3 1939-1954 D. M. A. Lieftinch 4 1960-1962
1964-1968 1971-1977 A. N. R. Wegner 5 1962-1964 1968-1971 Dr. Sampurno Kadarsan
6 1977-1986 Dr. Soehartono Adisoemarto 7 1986-1994 Drs. Moh. Amir. M. S. C
2.4 Data Mengenai Museum Zoologi
Data Mengenai Museum Zoologi
Bogor
• Lokasi Museum Jl. Ir. H. Juanda No. 9, Bogor, jawa Barat
• Transportasi
Jarak tempuh dari Bandar udara
: 70 km
Jarak tempuh dari Pelabuhan : 50 km
Jarak tempuh dari Terminal : 30 kmÞ ( terminal Barang siang )
Jarak tempuh dari Stasiun KA :
3 kmÞ ( stasiun KA
Bogor )
• Jumlah Pegawai 2 orang terdiri dari : Bimbingan edukasi : 1 orangÞ Bagian ticketing : 1 orang.
• Program
Museum o Bimbingan •
Jadwal Kunjungan o Senin s/d Minggu Pukul 08.00-16.00
• Harga Tiket o Gratis karena sudah
termasuk dengan uang masuk Kebun Raya Bogor sebesar Rp. 10.000;
• Fasilitas o Ruang pameran tetap o Ruang penyimpanan
koleksi o Laboratorium o Toilet
5
2.5 Proses Pengawetan Fauna
Proses Pengawetan Fauna Dalam pengawetan fauna yang
terdapat di Museum Zoologi Bogor terbagi 2 (dua) proses, yaitu :
1) Secara basah Proses pengawetan secara basah yaitu
binatang yang akan dijadikan sebagai objek penelitian sekaligus pameran.
Binatang direndam kedalam larutan alcohol atau larutan formalin berguna sebagai
zat yang dapat menghambat pembusukan dan membuat binatang tersebut terlihat
utuh bagian tubuhnya ketika dipamerkan dan apabila terjadi pembusukan akan
merusak binatang tersebut.
2) Secara kering Proses pengawetan secara kering yaitu
binatang yang dijadikan sebagai objek penelitian atau pameran terlebih dahulu
binatang tersebut dikuliti. Dan
semua organ lunak dikeluarkan dan hanya tersisa kulit dan tulang asli. Apabila
organ lunaknya tidak keluar, maka akan cepat terjadi pembusukan. Sebagai
pengganti organ lunak yang dikeluarkan maka akan digantikan oleh bahan khusus
sehingga ketika dipamerkan terlihat nyata.
6
BAB III
PENUTUP
Demikianlah mengenai semua laporan karya tulis kami
sampaikan berdasarkan data-data yang kami peroleh maupun kami terima dari
berbagai sumber mengenai keanekaragaman fauna di Museum Zoologi Bogor serta
keanekaragaman fauna yang ada di Indonesia .
3.1 Saran
1. Sebaiknya museum menciptakan suatu suasana seperti
alam sesungguhnya dengan suara-suara
fauna aslinya.
2. Kita harus menjaga kelestarian fauna di Indonesia
agar tidak mengalami kepunahan.
3. Sebaiknya dalam perawatan dan kebersihan terhadap
koleksi dirawat secara berkala.
4. Apabila berkunjung ke Museum Zoologi Bogor lebih baik
menjaga ketertiban dan kenyamanan. Dengan demikian Museum Zoologi Bogor adalah
perpustakaan biologi yang sangat besar dan merupakan gagasan dari J.C.
Kaningsber pada tahun 1894 yang menyadari potensi
3.2 Kesimpulan
Museum Zoologi Bogor merupakan gagasan dari J.C.
Kaningsber pada tahun 1894 yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda No.9 Bogor Jawa
Barat. Museum Zoologi Bogor mengoleksi berbagai keanekaragaman fauna antara
lain : Mamalia, aves, reptil, ikan, amphibi dan lain-lainnya. Dan sudah 10 kali pergantian nama museum
dan 7 kali pergantian pemimpin selama berdirinya Museum Zoologi Bogor. Sedangkan Persebaran Fauna di Indonesia
terbagi 3 yaitu : Fauna Asiatis, Fauna Australis, dan Fauna Peralihan. Semua
itu berawal dari Zaman Es yang memisahkan beberapa pulau di Indonesia sehingga muncul
keanekaragaman fauna di Indonesia.
7
DAFTAR PUSTAKA
- www.Wikipedia.com
- vault9.WordPress.com.
- www.BogorGuide.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar