HASIL PRAKTIKUM KIMIA
UJI DAYA HANTAR LISTRIK
Hanna Hanifa Varda
X.5
2009/2010
UJI DAYA HANTAR LISTRIK
Tujuan :
Setelah melakukan pengamatan gejala
hantaran arus listrik pada beberapa larutan yaitu NaOH IM, NH4OH 1M,
CH3OOH, HCL, Alkohol, Air Gula, NaCl dan Minuman Isotonik (Mizone).
Diharapkan kami dapat membedakan antara larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit,
dapat menjelaskan pengertian dari larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
dan dapat membedakan elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
Teori :
Larutan elektrolit adalah larutan
yang dapat menghantarkan listrik, sedangkan larutan nonelektrolit adalah
larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik.
Alat dan Bahan :
1.
Batu Baterai (sumber arus)
2. Bohlam/Lampu
3. Kabel
4. Lakban
5. Elektrode Karbon
6. Larutan
a).
NaOH 1M
c).
CH3OOH
d).
HCl
e).
Alkohol
f).
Air Gula
g).
NaCl
h).
Minuman Isotonik (Mizone)
7. Akuades
Langkah Kerja :
1.
Alat uji daya hantar listrik dirangkai yaitu 3 baterai
dirangkai menggunakan lakban sehingga dapat berfungsi dengan baik.
2.
5 mL larutan yang akan diuji dimasukan kedalam gelas
kimia yang telah diberi label nama masing-masing larutan.
3.
Batang elektrode karbon di celupkan ke dalam
masing-masing larutan satu per satu. Perhatian : “Setiap kali akan mengganti
larutan harus di cuci terlebih dahulu batang elektrode karbon hingga bersih
dengan akuades agar data eksperimen tidak bias (valid).”
4.
Setiap perubahan pada lampu dan batang elektrode
dicatat dalam tabel pengamatan.
Tabel Hasil Pengamatan
:
No
|
Larutan
|
Lampu
|
Batang Elektrode
|
Keterangan
|
Terang
|
Redup
|
Tidak Nyala
|
Ada gelembung banyak
|
Ada gelembung sedikit
|
Tidak ada gelembung
|
1
|
NaOH 1M
|
*
|
|
|
*
|
|
|
Elektrolit kuat
|
2
|
NH4OH 1M
|
|
|
*
|
|
|
*
|
Nonelektrolit
|
3
|
CH3OOH
|
|
|
*
|
|
*
|
|
Elektrolit lemah
|
4
|
HCl
|
*
|
|
|
*
|
|
|
Elektrolit kuat
|
5
|
Alkohol
|
|
|
*
|
|
|
*
|
Nonelektrolit
|
6
|
Air Gula
|
|
|
*
|
|
|
*
|
Nonelektrolit
|
7
|
NaCl
|
*
|
|
|
*
|
|
|
Elektrolit kuat
|
8
|
Minuman Isotonik (Mizone)
|
|
|
*
|
|
*
|
|
Elektrolit lemah
|
Pembahasan :
Berdasarkan hasil eksperimen diatas
dapat disimpulkan bahwa larutan yang bersifat elektrolit adalah NaOH IM, CH3OOH,
HCl, NaCl, dan Minuman Isotonik (Mizone). Sedangkan larutan yang bersifat
nonelektrolit adalah NH4OH 1M, Alkohol, dan Air Gula.
Larutan uji dapat dikelompokkan
berdasarkan elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Yang tergolong elektrolit
kuat adalah NaOH IM, HCl, dan NaCl. Sedangkan yang termasuk elektrolit lemah
adalah CH3OOH, dan Minuman Isotonik (Mizone).
Untuk membedakan larutan elektrolit
kuat dan larutan elektrolit lemah berdasarkan ciri-ciri dari hasil pengamatan.
Larutan elektrolit kuat memiliki ciri-ciri apabila dihubungkan dengan lampu
maka lampu akan menyala terang dan batang elektrode mengeluarkan banyak
gelembung sedangkan ciri-ciri larutan elektrolit lemah adalah lampu tidak
menyala dan batang elektrode mengeluarkan sedikit gelembung.
Dari hasil eksperimen larutan diatas
dapat digolongkan menjadi 2 senyawa yaitu, senyawa ion dan senyawa kovalen
berdasarkan rumus kimia larutan ujinya. Senyawa ion adalah senyawa yang
tersusun atas ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Senyawa ion yang
akan terurai menjadi ion-ionnya ketika dilarutkan di dalam air. Ion-ion
tersebut akan bergerak bebas dan akan mengantarkan arus listrik. Yang
memberikan ion positif adalah unsur logam dan yang memberikan ion negatif
adalah unsur non logam. Contohnya adalah NaOH IM, isotonik dan NaCl.
Sedangkan senyawa kovalen adalah
senyawa kovalen polar yang jika dilarutkan dalam air akan mengalami ionisasi
dan akan menghasilkan suatu elektrolit.
Contohnya adalah NH4OH 1M, CH3OOH, dan HCl. Tetapi
NH4OH yang seharusnya elektrolit lemah tidak menunjukan ciri-ciri
sebagai elektrolit lemah. Hal ini mungkin dikarenakan NH4OH yang
digunakan terlalu encer.
Menurut
teori Svante Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantar listrik karena
mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantar
arus listrik melalui larutan. Senyawa ion dalam padatannya tidak menghantar
listrik, akan tetapi jika senyawa ion dilelehkan atau dilarutkan, maka
ion-ionnya dapat bergerak bebas menghantar listrik. Beberapa senyawa kovalen
polar jika dilarutkan dalam air dapat mengalami ionisasi, dimana antar molekul
polar tersebut dapat suatu gaya tarik menarik yang dapat memutuskan
ikatan-ikatan tertentu dalam molekul tersebut. Contohnya
HCl (aq) + H2O (aq) H3O+
(aq) + Cl- (aq)
Dalam senyawa ion dan kovalen yang
dilarutkan akan terionisasi membentuk ion-ion. Karena adanya ion-ion yang dapat
bergerak bebas dalam larutan mengakibatkan larutan elektrolit dapat
menghantarkan arus listrik. Dan semakin banyak jumlah ion yang terkandung dalam
larutan elektrolit, maka semakin tinggi pula daya hantar listriknya.
Kesimpulan :
Berdasarkan eksperimen yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa larutan terbagi menjadi 2 larutan yaitu
larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Dan elektrolit sendiri terbagi
yaitu senyawa ion dan senyawa kovalen.
Sesuai dengan teori larutan
elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik, sedangkan larutan
nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik. Sementara
itu, berdasarkan kekuatannya menghantarkan arus listrik, larutan elektrolit
dibagi menjadi elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Elektrolit kuat mempunyai
kemampuan menghantarkan listrik lebih tinggi daripada elektrolit lemah.
Daftar Pustaka :
Akademik, Tim. 2009 Modul Kimia SMA Kelas X Semester 2.
Depok : Mitra Pelajar
Justiana, Sandri. 2009 Chemistry 1 For Senior High School Year X.
Jakarta : Yudhistira
Purba, Michael. 2006 Kimia untuk SMA kelas X. Jakarta :
Erlangga