Kamis, 21 November 2013

KIMIA: UJI DAYA HANTAR LISTRIK

HASIL PRAKTIKUM KIMIA


UJI DAYA HANTAR LISTRIK

Hanna Hanifa Varda

X.5


SMAN 2 Tangerang Selatan


2009/2010


UJI DAYA HANTAR LISTRIK

Tujuan :
Setelah melakukan pengamatan gejala hantaran arus listrik pada beberapa larutan yaitu NaOH IM, NH4OH 1M, CH3OOH, HCL, Alkohol, Air Gula, NaCl dan Minuman Isotonik (Mizone). Diharapkan kami dapat membedakan antara larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit, dapat menjelaskan pengertian dari larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit dan dapat membedakan elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
Teori :
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik, sedangkan larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik.
Alat dan Bahan :
1.      Batu Baterai (sumber arus)
2.      Bohlam/Lampu
3.      Kabel
4.      Lakban
5.      Elektrode Karbon
6.      Larutan
a). NaOH 1M
c). CH3OOH
d). HCl
e). Alkohol
f). Air Gula
g). NaCl
h). Minuman Isotonik (Mizone)
      7. Akuades
Langkah Kerja :
1.      Alat uji daya hantar listrik dirangkai yaitu 3 baterai dirangkai menggunakan lakban sehingga dapat berfungsi dengan baik.
2.      5 mL larutan yang akan diuji dimasukan kedalam gelas kimia yang telah diberi label nama masing-masing larutan.
3.      Batang elektrode karbon di celupkan ke dalam masing-masing larutan satu per satu. Perhatian : “Setiap kali akan mengganti larutan harus di cuci terlebih dahulu batang elektrode karbon hingga bersih dengan akuades agar data eksperimen tidak bias (valid).”
4.      Setiap perubahan pada lampu dan batang elektrode dicatat dalam tabel pengamatan.

Tabel Hasil Pengamatan :
No
Larutan
Lampu
Batang Elektrode
Keterangan
Terang
Redup
Tidak Nyala
Ada gelembung banyak
Ada gelembung sedikit
Tidak ada gelembung
1
NaOH 1M
*


*


Elektrolit kuat
2
NH4OH 1M


*


*
Nonelektrolit
3
CH3OOH


*

*

Elektrolit lemah
4
HCl
*


*


Elektrolit kuat
5
Alkohol


*


*
Nonelektrolit
6
Air Gula


*


*
Nonelektrolit
7
NaCl
*


*


Elektrolit kuat
8
Minuman Isotonik (Mizone)


*

*

Elektrolit lemah




Pembahasan :
Berdasarkan hasil eksperimen diatas dapat disimpulkan bahwa larutan yang bersifat elektrolit adalah NaOH IM, CH3OOH, HCl, NaCl, dan Minuman Isotonik (Mizone). Sedangkan larutan yang bersifat nonelektrolit adalah NH4OH 1M, Alkohol, dan Air Gula.
Larutan uji dapat dikelompokkan berdasarkan elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Yang tergolong elektrolit kuat adalah NaOH IM, HCl, dan NaCl. Sedangkan yang termasuk elektrolit lemah adalah CH3OOH, dan Minuman Isotonik (Mizone).
Untuk membedakan larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah berdasarkan ciri-ciri dari hasil pengamatan. Larutan elektrolit kuat memiliki ciri-ciri apabila dihubungkan dengan lampu maka lampu akan menyala terang dan batang elektrode mengeluarkan banyak gelembung sedangkan ciri-ciri larutan elektrolit lemah adalah lampu tidak menyala dan batang elektrode mengeluarkan sedikit gelembung.
Dari hasil eksperimen larutan diatas dapat digolongkan menjadi 2 senyawa yaitu, senyawa ion dan senyawa kovalen berdasarkan rumus kimia larutan ujinya. Senyawa ion adalah senyawa yang tersusun atas ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Senyawa ion yang akan terurai menjadi ion-ionnya ketika dilarutkan di dalam air. Ion-ion tersebut akan bergerak bebas dan akan mengantarkan arus listrik. Yang memberikan ion positif adalah unsur logam dan yang memberikan ion negatif adalah unsur non logam. Contohnya adalah NaOH IM, isotonik dan NaCl.
Sedangkan senyawa kovalen adalah senyawa kovalen polar yang jika dilarutkan dalam air akan mengalami ionisasi dan akan menghasilkan suatu elektrolit.  Contohnya adalah NH4OH 1M, CH3OOH, dan HCl. Tetapi NH4OH yang seharusnya elektrolit lemah tidak menunjukan ciri-ciri sebagai elektrolit lemah. Hal ini mungkin dikarenakan NH4OH yang digunakan terlalu encer.
            Menurut teori Svante Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantar listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantar arus listrik melalui larutan. Senyawa ion dalam padatannya tidak menghantar listrik, akan tetapi jika senyawa ion dilelehkan atau dilarutkan, maka ion-ionnya dapat bergerak bebas menghantar listrik. Beberapa senyawa kovalen polar jika dilarutkan dalam air dapat mengalami ionisasi, dimana antar molekul polar tersebut dapat suatu gaya tarik menarik yang dapat memutuskan ikatan-ikatan tertentu dalam molekul tersebut. Contohnya
      HCl (aq)  + H2O (aq)                    H3O+ (aq)  +  Cl- (aq)
Dalam senyawa ion dan kovalen yang dilarutkan akan terionisasi membentuk ion-ion. Karena adanya ion-ion yang dapat bergerak bebas dalam larutan mengakibatkan larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik. Dan semakin banyak jumlah ion yang terkandung dalam larutan elektrolit, maka semakin tinggi pula daya hantar listriknya.
Kesimpulan :
Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa larutan terbagi menjadi 2 larutan yaitu larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Dan elektrolit sendiri terbagi yaitu senyawa ion dan senyawa kovalen.
Sesuai dengan teori larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik, sedangkan larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik. Sementara itu, berdasarkan kekuatannya menghantarkan arus listrik, larutan elektrolit dibagi menjadi elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Elektrolit kuat mempunyai kemampuan menghantarkan listrik lebih tinggi daripada elektrolit lemah.

Daftar Pustaka :

Akademik, Tim. 2009 Modul Kimia SMA Kelas X Semester 2. Depok : Mitra Pelajar
Justiana, Sandri. 2009 Chemistry 1 For Senior High School Year X. Jakarta : Yudhistira

Purba, Michael. 2006 Kimia untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga

1 komentar:

  1. Trimakasih kak, cuman aku pernah lakuin percobaan larutan elektrolit kuat sama asam kuat hasilnya elektrolit lemah.Yang salah dalam percobaan saya salah apa?

    BalasHapus