Kamis, 21 November 2013

FISIKA: Pembiasan Pada Lensa Cekung

HASIL PRAKTIKUM FISIKA


Pembiasan Pada Lensa Cekung

Hanna Hanifa Varda

X.5


SMAN 2 Tangerang Selatan


2009/2010


Pembiasan Pada Lensa Cekung

Tujuan
Menyelidiki sifat pembiasan pada lensa cekung
Teori
Lensa cekung (konkaf) yang disebut juga sebagai lensa divergen. Memiliki bagian tengah yang tipis daripada bagian tepinya dan sinar bias yang dihasilkan bersifat memencar (divergen) dan sejajar.


Alat/Bahan


·         Meja optik                              
·         Rel presisi
·         Pemegang slaid diafragma
·         Lampu 12V/8W
·         Tumpakan berpenjepit
·         Diafragma 5 celah
·         Diafragma 2 celah
·         Lensa bikonkaf


·         Lensa +100mm
·         Tempat lampu bertangkai
·         Catu-daya
·         Kabel penghubung, merah
·         Kabel penghubung, hitam
·         Kertas HVS
·         Mistar 30 cm
·         Pensil

Persiapan Percobaan
          Keterangan
1.      Susun alat-alat  seperti  pada gambar 1 berurutan : sumber cahaya, lensa, diafragma, meja optik
2.      Buat  garis silang pada kertas. Garis yang sejajar dengan panjang kertas ( NM ), dibuat di tengah-tengah, garis yang sejajar lebar kertas dibuat dekat ujung kertas.
3.      Setelah sumber cahaya dinyatakan, adakan pengaturan pada lensa sehingga berkas sinar nampak tajam, jelas dan sejajar di permukaan meja optik.

Langkah-langkah Percobaan
1.      Kertas yang telah diberi garis di di letakkan atas meja optik
2.      Lensa bikonkaf diletakkan pula di atas kertas HVS sengan posisi seperti gambar 2
3.      Gunakan diagfragma 5 celah tajam, jelas dan sejajar di permukaan meja optik
4.      Lensa bikonkaf di atur sehingga sinar datang yang tengah dan terus (yang keluar dari lensa) merambat melalui MN
5.      Perhatikan sinar yang keluar dari lensa
6.      Sinar datang dan sinar yang dibiaskan ditandai pada kertas HVS
7.      Angkat lensa. Lalu, garis dengan penggaris jejak-jejak sinar tersebut. Di beri tanda panah pada gambar sinar datang dan sinar bias. Perpanjang sinar-sinar bias sehingga berpotongan dengan MN.
Catatan : Titik pertemuan sinar-sinar bias disebut titik fokus. Karena titik pertemuan itu merupakan titik perpanjangan sinar-sinar, titik fokus itu disebut titik fokus semu.
8.      Gunakan kertas HVS yang telah digarisi (sesuai dengan sinar-sinar datang dan sinar-sinar bias)sehingga paduan untuk percobaan berikutnya.
9.      Letakkan kembali model lensa bikonkaf di atas kertas HVS yang telah diberi garis tepat seperti kedudukan semula (Gambar 2)
10.  Ganti diafragma 5 celah dengan diafragma 2 celah.
11.  Atur kembali sinar datang sehingga sejajar dengan garis MN. Sinar bias tetap ke sejajar. Dan gambar kembali hasil pengamatan sinar datang dan sinar bias. Ulangi langkah 11 untuk kedudukan lain sinar datang yang sejajar MN
12.  Ulangi langkah 11, kali ini arahkan lain sinar datang yang sejajar MN

Hasil Pengamatan























Kesimpulan
Menurut hasil pengamatan, lensa cekung berkas sinar datang yang sejajar MN dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus dan yang menuju fokus dibiaskan sejajar dengan sumbu utama .

Kemungkinan Penerapan Dalam Kehidupan Sehari-hari

·         Digunakan untuk membantu penglihatan pada penderita cacat mata rabun jauh (miopi)
·         Digunakan pada teropong pantul sebagai objektif untuk memantulkan cahaya
·         Teropong panggung sebagai lensa okuler untuk pembalik bayangan

Daftar Pustaka
Kanginan, Marhen. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas X Semester 2 1B. Cimahi : Erlangga



Tidak ada komentar:

Posting Komentar