Kamis, 21 November 2013

ENGLISH: How To Improve Your English?

Education
How To Improve Your English?
My name is Hanna Hanifa Varda. I’m a student, Senior High School of 2 South Tangerang. I am firmly of the opinion that how to improve your English.
English is an international language. That spoken by many people all of the world. Some of them use it as their native language; such as USA, Canada, British, and Australia. Some of them use it as their second language; such as Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, etc. But, the problem is many of them fail to study it, they think that difficult it like nightmare.
There some way to improve your English ability such as,
1.      Reading many material related to English
You can read comics, magazines, newspapers, etc with English language. If you doing it you can add the vocabulary in your mind.

2.      Speak with a person you trust to be good an English
For example, you can speak with your parents, your classmates, you teacher, etc.

3.      Watch TV that show about English programs
Such as Metro this morning, TV education at TVRI and the movies with English language

4.      Listen music or radio that broadcast English program
Many songs and channel radio to show English program. It is can help you to remember the vocabulary and help your ear to always hear English language

My argument is conclusive; the language are communication tools and for Indonesia the English language are second language. Does are only a theory. Everything is up to you wather you improve English ability. But the important is you always learn, always practice with many people around of you. You can do it anywhere and anytime.

FISIKA: Pembiasan Pada Lensa Gabungan

HASIL PRAKTIKUM FISIKA


Pembiasan Pada Lensa Gabungan

Hanna Hanifa Varda

X.5


SMAN 2 Tangerang Selatan


2009/2010


Pembiasan Pada Lensa Gabungan

Tujuan
Menyelidiki sifat pembiasan pada lensa gabungan
Teori




Alat/Bahan


·         Meja optik                              
·         Rel presisi
·         Pemegang slaid diafragma
·         Lampu 12V/8W
·         Tumpakan berpenjepit
·         Diafragma 5 celah
·         Lensa Bikonveks
·         Lensa bikonkaf


·         Lensa +100mm
·         Tempat lampu bertangkai
·         Catu-daya
·         Kabel penghubung, merah
·         Kabel penghubung, hitam
·         Kertas HVS
·         Mistar 30 cm
·         Pensil




Persiapan Percobaan
 Keterangan
1.      Susun alat-alat  seperti  pada gambar 1 berurutan : sumber cahaya, lensa, diafragma, meja optik
2.      Di buat garis silang pada kertas. Garis yang sejajar dengan panjang kertas ( NM ), dibuat di tengah-tengah, garis yang sejajar lebar kertas dibuat dekat ujung kertas.
3.      Setelah sumber cahaya dinyatakan, adakan pengaturan pada lensa sehingga berkas sinar nampak tajam, jelas dan sejajar di permukaan meja optik.

Langkah-langkah Percobaan
1.      Susunlah lensa gabungan dengan urutan lensa bikonveks-lensa bikonkaf (lihat gambar 2)
2.      Letakan lensa gabungan di atas kertas HVS seperti gambar 2.
3.      Amati berkas sinar yang keluar dari lensa gabungan.
4.      Tandai berkas sinar yang keluar dari lensa gabungan.
5.      Dengan menggunakan penggaris, garislah jejak-jejak sinar tersebut.
6.      Tempel pada hasil pengamatan.

Hasil pengamatan








Kesimpulan
Menurut hasil pengamatan, Berkas sinar yang keluar lensa gabungan akan sejajar antar sinar biasnya dan sifat lensa gabungan adalah sejajar, tersusun rapi, tidak menyebar dan tidak mengumpul. Sesuai dengan teori.

Kemungkinan Penerapan Dalam Kehidupan Sehari-hari.




Daftar Pustaka
Kanginan, Marhen. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas X Semester 2 1B. Cimahi : Erlangga


               










FISIKA: Pembiasan Pada Lensa Cekung

HASIL PRAKTIKUM FISIKA


Pembiasan Pada Lensa Cekung

Hanna Hanifa Varda

X.5


SMAN 2 Tangerang Selatan


2009/2010


Pembiasan Pada Lensa Cekung

Tujuan
Menyelidiki sifat pembiasan pada lensa cekung
Teori
Lensa cekung (konkaf) yang disebut juga sebagai lensa divergen. Memiliki bagian tengah yang tipis daripada bagian tepinya dan sinar bias yang dihasilkan bersifat memencar (divergen) dan sejajar.


Alat/Bahan


·         Meja optik                              
·         Rel presisi
·         Pemegang slaid diafragma
·         Lampu 12V/8W
·         Tumpakan berpenjepit
·         Diafragma 5 celah
·         Diafragma 2 celah
·         Lensa bikonkaf


·         Lensa +100mm
·         Tempat lampu bertangkai
·         Catu-daya
·         Kabel penghubung, merah
·         Kabel penghubung, hitam
·         Kertas HVS
·         Mistar 30 cm
·         Pensil

Persiapan Percobaan
          Keterangan
1.      Susun alat-alat  seperti  pada gambar 1 berurutan : sumber cahaya, lensa, diafragma, meja optik
2.      Buat  garis silang pada kertas. Garis yang sejajar dengan panjang kertas ( NM ), dibuat di tengah-tengah, garis yang sejajar lebar kertas dibuat dekat ujung kertas.
3.      Setelah sumber cahaya dinyatakan, adakan pengaturan pada lensa sehingga berkas sinar nampak tajam, jelas dan sejajar di permukaan meja optik.

Langkah-langkah Percobaan
1.      Kertas yang telah diberi garis di di letakkan atas meja optik
2.      Lensa bikonkaf diletakkan pula di atas kertas HVS sengan posisi seperti gambar 2
3.      Gunakan diagfragma 5 celah tajam, jelas dan sejajar di permukaan meja optik
4.      Lensa bikonkaf di atur sehingga sinar datang yang tengah dan terus (yang keluar dari lensa) merambat melalui MN
5.      Perhatikan sinar yang keluar dari lensa
6.      Sinar datang dan sinar yang dibiaskan ditandai pada kertas HVS
7.      Angkat lensa. Lalu, garis dengan penggaris jejak-jejak sinar tersebut. Di beri tanda panah pada gambar sinar datang dan sinar bias. Perpanjang sinar-sinar bias sehingga berpotongan dengan MN.
Catatan : Titik pertemuan sinar-sinar bias disebut titik fokus. Karena titik pertemuan itu merupakan titik perpanjangan sinar-sinar, titik fokus itu disebut titik fokus semu.
8.      Gunakan kertas HVS yang telah digarisi (sesuai dengan sinar-sinar datang dan sinar-sinar bias)sehingga paduan untuk percobaan berikutnya.
9.      Letakkan kembali model lensa bikonkaf di atas kertas HVS yang telah diberi garis tepat seperti kedudukan semula (Gambar 2)
10.  Ganti diafragma 5 celah dengan diafragma 2 celah.
11.  Atur kembali sinar datang sehingga sejajar dengan garis MN. Sinar bias tetap ke sejajar. Dan gambar kembali hasil pengamatan sinar datang dan sinar bias. Ulangi langkah 11 untuk kedudukan lain sinar datang yang sejajar MN
12.  Ulangi langkah 11, kali ini arahkan lain sinar datang yang sejajar MN

Hasil Pengamatan























Kesimpulan
Menurut hasil pengamatan, lensa cekung berkas sinar datang yang sejajar MN dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus dan yang menuju fokus dibiaskan sejajar dengan sumbu utama .

Kemungkinan Penerapan Dalam Kehidupan Sehari-hari

·         Digunakan untuk membantu penglihatan pada penderita cacat mata rabun jauh (miopi)
·         Digunakan pada teropong pantul sebagai objektif untuk memantulkan cahaya
·         Teropong panggung sebagai lensa okuler untuk pembalik bayangan

Daftar Pustaka
Kanginan, Marhen. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas X Semester 2 1B. Cimahi : Erlangga



KIMIA: UJI DAYA HANTAR LISTRIK

HASIL PRAKTIKUM KIMIA


UJI DAYA HANTAR LISTRIK

Hanna Hanifa Varda

X.5


SMAN 2 Tangerang Selatan


2009/2010


UJI DAYA HANTAR LISTRIK

Tujuan :
Setelah melakukan pengamatan gejala hantaran arus listrik pada beberapa larutan yaitu NaOH IM, NH4OH 1M, CH3OOH, HCL, Alkohol, Air Gula, NaCl dan Minuman Isotonik (Mizone). Diharapkan kami dapat membedakan antara larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit, dapat menjelaskan pengertian dari larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit dan dapat membedakan elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
Teori :
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik, sedangkan larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik.
Alat dan Bahan :
1.      Batu Baterai (sumber arus)
2.      Bohlam/Lampu
3.      Kabel
4.      Lakban
5.      Elektrode Karbon
6.      Larutan
a). NaOH 1M
c). CH3OOH
d). HCl
e). Alkohol
f). Air Gula
g). NaCl
h). Minuman Isotonik (Mizone)
      7. Akuades
Langkah Kerja :
1.      Alat uji daya hantar listrik dirangkai yaitu 3 baterai dirangkai menggunakan lakban sehingga dapat berfungsi dengan baik.
2.      5 mL larutan yang akan diuji dimasukan kedalam gelas kimia yang telah diberi label nama masing-masing larutan.
3.      Batang elektrode karbon di celupkan ke dalam masing-masing larutan satu per satu. Perhatian : “Setiap kali akan mengganti larutan harus di cuci terlebih dahulu batang elektrode karbon hingga bersih dengan akuades agar data eksperimen tidak bias (valid).”
4.      Setiap perubahan pada lampu dan batang elektrode dicatat dalam tabel pengamatan.

Tabel Hasil Pengamatan :
No
Larutan
Lampu
Batang Elektrode
Keterangan
Terang
Redup
Tidak Nyala
Ada gelembung banyak
Ada gelembung sedikit
Tidak ada gelembung
1
NaOH 1M
*


*


Elektrolit kuat
2
NH4OH 1M


*


*
Nonelektrolit
3
CH3OOH


*

*

Elektrolit lemah
4
HCl
*


*


Elektrolit kuat
5
Alkohol


*


*
Nonelektrolit
6
Air Gula


*


*
Nonelektrolit
7
NaCl
*


*


Elektrolit kuat
8
Minuman Isotonik (Mizone)


*

*

Elektrolit lemah




Pembahasan :
Berdasarkan hasil eksperimen diatas dapat disimpulkan bahwa larutan yang bersifat elektrolit adalah NaOH IM, CH3OOH, HCl, NaCl, dan Minuman Isotonik (Mizone). Sedangkan larutan yang bersifat nonelektrolit adalah NH4OH 1M, Alkohol, dan Air Gula.
Larutan uji dapat dikelompokkan berdasarkan elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Yang tergolong elektrolit kuat adalah NaOH IM, HCl, dan NaCl. Sedangkan yang termasuk elektrolit lemah adalah CH3OOH, dan Minuman Isotonik (Mizone).
Untuk membedakan larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah berdasarkan ciri-ciri dari hasil pengamatan. Larutan elektrolit kuat memiliki ciri-ciri apabila dihubungkan dengan lampu maka lampu akan menyala terang dan batang elektrode mengeluarkan banyak gelembung sedangkan ciri-ciri larutan elektrolit lemah adalah lampu tidak menyala dan batang elektrode mengeluarkan sedikit gelembung.
Dari hasil eksperimen larutan diatas dapat digolongkan menjadi 2 senyawa yaitu, senyawa ion dan senyawa kovalen berdasarkan rumus kimia larutan ujinya. Senyawa ion adalah senyawa yang tersusun atas ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Senyawa ion yang akan terurai menjadi ion-ionnya ketika dilarutkan di dalam air. Ion-ion tersebut akan bergerak bebas dan akan mengantarkan arus listrik. Yang memberikan ion positif adalah unsur logam dan yang memberikan ion negatif adalah unsur non logam. Contohnya adalah NaOH IM, isotonik dan NaCl.
Sedangkan senyawa kovalen adalah senyawa kovalen polar yang jika dilarutkan dalam air akan mengalami ionisasi dan akan menghasilkan suatu elektrolit.  Contohnya adalah NH4OH 1M, CH3OOH, dan HCl. Tetapi NH4OH yang seharusnya elektrolit lemah tidak menunjukan ciri-ciri sebagai elektrolit lemah. Hal ini mungkin dikarenakan NH4OH yang digunakan terlalu encer.
            Menurut teori Svante Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantar listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantar arus listrik melalui larutan. Senyawa ion dalam padatannya tidak menghantar listrik, akan tetapi jika senyawa ion dilelehkan atau dilarutkan, maka ion-ionnya dapat bergerak bebas menghantar listrik. Beberapa senyawa kovalen polar jika dilarutkan dalam air dapat mengalami ionisasi, dimana antar molekul polar tersebut dapat suatu gaya tarik menarik yang dapat memutuskan ikatan-ikatan tertentu dalam molekul tersebut. Contohnya
      HCl (aq)  + H2O (aq)                    H3O+ (aq)  +  Cl- (aq)
Dalam senyawa ion dan kovalen yang dilarutkan akan terionisasi membentuk ion-ion. Karena adanya ion-ion yang dapat bergerak bebas dalam larutan mengakibatkan larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik. Dan semakin banyak jumlah ion yang terkandung dalam larutan elektrolit, maka semakin tinggi pula daya hantar listriknya.
Kesimpulan :
Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa larutan terbagi menjadi 2 larutan yaitu larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Dan elektrolit sendiri terbagi yaitu senyawa ion dan senyawa kovalen.
Sesuai dengan teori larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik, sedangkan larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik. Sementara itu, berdasarkan kekuatannya menghantarkan arus listrik, larutan elektrolit dibagi menjadi elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Elektrolit kuat mempunyai kemampuan menghantarkan listrik lebih tinggi daripada elektrolit lemah.

Daftar Pustaka :

Akademik, Tim. 2009 Modul Kimia SMA Kelas X Semester 2. Depok : Mitra Pelajar
Justiana, Sandri. 2009 Chemistry 1 For Senior High School Year X. Jakarta : Yudhistira

Purba, Michael. 2006 Kimia untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga