Perjalanan ku kali ini menuju Taman Begonia di Jalan Maribaya No. 120 A Lembang, Bandung. Taman yang menyajikan keindahan bunga-bunga yang dapat hidup di daerah dingin seperti dataran tinggi di Lembang. Sebelum berangkat, aku browsing dulu ada bunga apa saja di Taman Begonia dan menurut website kebunbegonia.com, mayoritas bunganya adalah bunga Balilea yang berwarna merah.
Aku menuju Taman Begonia bareng teman-teman kampus, jadi kami berempat kesana.
Aku sudah beberapa kali mengadakan perjalanan yang menuju Lembang untuk sekedar foto-foto dan makan siang, soalnya kampus dan kosan aku relatif dekat dengan Lembang.
Setelah berkumpul di jalan Setiabudi bersama tiga teman ku lainnya, akhirnya kami berangkat menggunakan angkot St Hall-Lembang menuju arah Lembang. Dengan waktu tempuh sekitar 20 menit dan bayar angkot Rp. 5000. Kami turun di Pasar Lembang dan melanjutkan perjalanan menggunakan delman. Di Pasar Lembang terdapat beberapa delman yang sudah siap mengangkut penumpang.
“Neng, taman bunga?” Tanya pak kusir.
“Iya pak. Kesana ongkosnya berapa ya pak?” jawabku.
"5000 neng per orang.” Jawab pak kusir.
“Ok deh pak.” jawabku.
Dengan naik delman, kita dapat menikmati pemandangan alam disekitar dan merasakan sejuknya daerah Lembang.
Aku ngobrol dengan pak kusir.
“Pak sekarang banyak ya yang ke taman bunga naik delman?”
“Iya neng lumayan banyak. Alhamdulillah.”
“Pak nanti di taman bunga ada delman yang untuk pulangnya ga?”
“Wah ga ada neng, paling nunggu yang lewat aja kalau ga neng mau di jemput jam berapa?”
“Ga usah saya belum tau pulang jam berapa. Nunggu yang lewat aja deh pak.”
“Neng ini udah sampe.”
“Makasih ya pak.”
Setelah perjalanan 10-15 menit menggunakan delman (menurutku tidak terasa sudah sampai soalnya asik sih naik delman hehe) dan membayar Rp. 5000 per orang, akhirnya kami sampai di Taman Begonia.
Ternyata Taman Begonia sedang ada kunjungan dari anak-anak TK yang habis memetik sawi. Wahh lucu juga ya mereka.
Lalu kami mendekati loket untuk pembelian tiket sebesar Rp. 5000 dan mendapat pinjaman topi yang terbuat dari bambu. Menurutku, topi ini unik seperti akan berkebun saja hehe.
Saat masuk taman, aku merasa senang melihat hamparan bunga-bunga yang cantik berwarna merah. Lalu kami berfoto-foto di sekitar bunga-bunga. Memang banyak orang datang kesana untuk berfoto dan berkumpul bersama keluarga. Selain taman, terdapat kandang kelinci dan marmut yang hewannya dapat dipegang oleh pengunjung. Terdapat green house untuk bunga-bunga dalam pot dan juga ada kaktus yang besar sekali. Di ujung taman terdapat kebun yang ditamami sayur-sayuran seperti sawi dan brokoli serta ada kebun jagung. Untuk berteduh dari teriknya matahari, bisa berteduh di kursi-kursi disekitar taman yang beratapkan tanaman merambat sekaligus bisa berfoto hehe.
Karena sinar matahari terlalu terik dan sudah banyak foto, kami memutuskan untuk pulang kembali dan makan siang di Jalan Setiabudi. Di Taman Begonia terdapat restaurant yang menyediakan makanan dan minuman (kami ga tau harganya berapa, udah takut mahal aja. Maklum mahasiswa hehe). Harusnya sih payung yang dibawa tuh di pake. Ini malah panas-panasan. hehehe
Kami menunggu datangnya delman sambil menikmati minuman dingin yang kami beli di warung sebrang taman. Sekitar 5-10 menit akhirnya ada delman yang datang juga. Akhirnya kami naik delman menuju Pasar Lembang. Sepertinya rute delman berbeda pada saat datang. Sesampainya di Pasar Lembang, kami membayar Rp. 5000 untuk naik delman. Lalu, berjalan sekitar 300 meter menuju angkot St Hall-Lembang atau Ciroyom-Lembang yang sama-sama melewati jalan Setiabudi. Setelah 30 menit (agak macet), akhirnya kami sampai juga di Jalan Seriabudi dan makan siang.
Itulah perjalanan aku bersama tiga temanku. Menikmati perjalanan adalah kunci untuk merasakan keindahan alam.😊😊😊😊😊
Ringkasan Biaya
PP angkot St Hall-Lembang (Setiabudi-Lembang) = (2x5000)= 10.000
PP delman = (2x5000)= 10.000
Tiket masuk taman = 5000
Total 25.000
I'm here
Jumat, 30 Januari 2015
Kamis, 21 November 2013
ENGLISH: How To Improve Your English?
How To
Improve Your English?
My name is Hanna Hanifa
Varda. I’m a student, Senior High School of 2 South Tangerang. I am firmly of
the opinion that how to improve your English.
English is an
international language. That spoken by many people all of the world. Some of
them use it as their native language; such as USA, Canada, British, and
Australia. Some of them use it as their second language; such as Indonesia,
Malaysia, Brunei Darussalam, etc. But, the problem is many of them fail to
study it, they think that difficult it like nightmare.
There some way to improve
your English ability such as,
1. Reading
many material related to English
You can read comics,
magazines, newspapers, etc with English language. If you doing it you can add
the vocabulary in your mind.
2. Speak
with a person you trust to be good an English
For example, you can speak
with your parents, your classmates, you teacher, etc.
3. Watch
TV that show about English programs
Such as Metro this
morning, TV education at TVRI and the movies with English language
4. Listen
music or radio that broadcast English program
Many songs and channel
radio to show English program. It is can help you to remember the vocabulary and
help your ear to always hear English language
My argument is conclusive;
the language are communication tools and for Indonesia the English language are
second language. Does are only a theory. Everything is up to you wather you
improve English ability. But the important is you always learn, always practice
with many people around of you. You can do it anywhere and anytime.
FISIKA: Pembiasan Pada Lensa Gabungan
Pembiasan Pada Lensa Gabungan
Hanna Hanifa Varda
X.5
SMAN 2 Tangerang Selatan
2009/2010
Pembiasan Pada Lensa
Gabungan
Tujuan
Menyelidiki
sifat pembiasan pada lensa gabungan
Teori
Alat/Bahan
·
Meja optik
·
Rel presisi
·
Pemegang slaid diafragma
·
Lampu 12V/8W
·
Tumpakan berpenjepit
·
Diafragma 5 celah
·
Lensa Bikonveks
·
Lensa bikonkaf
·
Lensa +100mm
·
Tempat lampu bertangkai
·
Catu-daya
·
Kabel penghubung, merah
·
Kabel penghubung, hitam
·
Kertas HVS
·
Mistar 30 cm
·
Pensil
Persiapan Percobaan
Keterangan
1. Susun
alat-alat seperti pada gambar 1 berurutan : sumber cahaya,
lensa, diafragma, meja optik
2. Di buat garis
silang pada kertas. Garis yang sejajar dengan panjang kertas ( NM ), dibuat di
tengah-tengah, garis yang sejajar lebar kertas dibuat dekat ujung kertas.
3. Setelah sumber
cahaya dinyatakan, adakan pengaturan pada lensa sehingga berkas sinar nampak
tajam, jelas dan sejajar di permukaan meja optik.
Langkah-langkah Percobaan
1.
Susunlah lensa gabungan dengan urutan lensa
bikonveks-lensa bikonkaf (lihat gambar 2)
2.
Letakan lensa gabungan di atas kertas HVS seperti
gambar 2.
3.
Amati berkas sinar yang keluar dari lensa gabungan.
4.
Tandai berkas sinar yang keluar dari lensa gabungan.
5.
Dengan menggunakan penggaris, garislah jejak-jejak
sinar tersebut.
6.
Tempel pada hasil pengamatan.
Hasil pengamatan
Kesimpulan
Menurut hasil pengamatan, Berkas sinar yang keluar lensa
gabungan akan sejajar antar sinar biasnya dan sifat lensa gabungan adalah sejajar,
tersusun rapi, tidak menyebar dan tidak mengumpul. Sesuai dengan teori.
Kemungkinan Penerapan Dalam Kehidupan
Sehari-hari.
Daftar Pustaka
Kanginan, Marhen. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas X Semester
2 1B. Cimahi : Erlangga
FISIKA: Pembiasan Pada Lensa Cekung
Pembiasan Pada Lensa
Cekung
Hanna Hanifa Varda
X.5
SMAN 2 Tangerang Selatan
2009/2010
Pembiasan Pada Lensa
Cekung
Tujuan
Menyelidiki
sifat pembiasan pada lensa cekung
Teori
Lensa cekung (konkaf) yang disebut juga sebagai lensa
divergen. Memiliki bagian tengah yang tipis daripada bagian tepinya dan sinar
bias yang dihasilkan bersifat memencar (divergen) dan sejajar.
Alat/Bahan
·
Meja optik
·
Rel presisi
·
Pemegang slaid diafragma
·
Lampu 12V/8W
·
Tumpakan berpenjepit
·
Diafragma 5 celah
·
Diafragma 2 celah
·
Lensa bikonkaf
·
Lensa +100mm
·
Tempat lampu bertangkai
·
Catu-daya
·
Kabel penghubung, merah
·
Kabel penghubung, hitam
·
Kertas HVS
·
Mistar 30 cm
·
Pensil
Persiapan Percobaan
Keterangan
1. Susun
alat-alat seperti pada gambar 1 berurutan : sumber cahaya,
lensa, diafragma, meja optik
2. Buat garis silang pada kertas. Garis yang sejajar
dengan panjang kertas ( NM ), dibuat di tengah-tengah, garis yang sejajar lebar
kertas dibuat dekat ujung kertas.
3. Setelah sumber
cahaya dinyatakan, adakan pengaturan pada lensa sehingga berkas sinar nampak
tajam, jelas dan sejajar di permukaan meja optik.
Langkah-langkah
Percobaan
1. Kertas yang
telah diberi garis di di letakkan atas meja optik
2. Lensa bikonkaf diletakkan
pula di atas kertas HVS sengan posisi seperti gambar 2
3. Gunakan
diagfragma 5 celah tajam, jelas dan sejajar di permukaan meja optik
4. Lensa bikonkaf di
atur sehingga sinar datang yang tengah dan terus (yang keluar dari lensa)
merambat melalui MN
5. Perhatikan sinar
yang keluar dari lensa
6. Sinar datang dan
sinar yang dibiaskan ditandai pada kertas HVS
7. Angkat lensa. Lalu,
garis dengan penggaris jejak-jejak sinar tersebut. Di beri tanda panah pada
gambar sinar datang dan sinar bias. Perpanjang sinar-sinar bias sehingga
berpotongan dengan MN.
Catatan
: Titik pertemuan sinar-sinar bias disebut titik
fokus. Karena titik pertemuan itu merupakan titik perpanjangan sinar-sinar,
titik fokus itu disebut titik fokus semu.
8. Gunakan kertas
HVS yang telah digarisi (sesuai dengan sinar-sinar datang dan sinar-sinar
bias)sehingga paduan untuk percobaan berikutnya.
9. Letakkan kembali
model lensa bikonkaf di atas kertas HVS yang telah diberi garis tepat seperti
kedudukan semula (Gambar 2)
10. Ganti diafragma
5 celah dengan diafragma 2 celah.
11. Atur kembali
sinar datang sehingga sejajar dengan garis MN. Sinar bias tetap ke sejajar. Dan
gambar kembali hasil pengamatan sinar datang dan sinar bias. Ulangi langkah 11
untuk kedudukan lain sinar datang yang sejajar MN
12. Ulangi langkah
11, kali ini arahkan lain sinar datang yang sejajar MN
Hasil Pengamatan
Kesimpulan
Menurut
hasil pengamatan, lensa cekung berkas sinar datang yang sejajar MN dibiaskan
seolah-olah berasal dari titik fokus
dan yang menuju fokus dibiaskan sejajar dengan
sumbu utama .
Kemungkinan Penerapan
Dalam Kehidupan Sehari-hari
·
Digunakan untuk membantu penglihatan pada penderita
cacat mata rabun jauh (miopi)
·
Digunakan pada teropong pantul sebagai objektif untuk
memantulkan cahaya
·
Teropong panggung sebagai lensa okuler untuk pembalik
bayangan
Daftar Pustaka
Kanginan, Marhen. 2007. Fisika Untuk SMA Kelas X Semester
2 1B. Cimahi : Erlangga
KIMIA: UJI DAYA HANTAR LISTRIK
HASIL PRAKTIKUM KIMIA
UJI DAYA HANTAR LISTRIK
Hanna Hanifa Varda
X.5
2009/2010
UJI DAYA HANTAR LISTRIK
Tujuan :
Setelah melakukan pengamatan gejala
hantaran arus listrik pada beberapa larutan yaitu NaOH IM, NH4OH 1M,
CH3OOH, HCL, Alkohol, Air Gula, NaCl dan Minuman Isotonik (Mizone).
Diharapkan kami dapat membedakan antara larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit,
dapat menjelaskan pengertian dari larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
dan dapat membedakan elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
Teori :
Larutan elektrolit adalah larutan
yang dapat menghantarkan listrik, sedangkan larutan nonelektrolit adalah
larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik.
Alat dan Bahan :
1.
Batu Baterai (sumber arus)
2. Bohlam/Lampu
3. Kabel
4. Lakban
5. Elektrode Karbon
6. Larutan
a).
NaOH 1M
b). NH4OH
1M
c).
CH3OOH
d).
HCl
e).
Alkohol
f).
Air Gula
g).
NaCl
h).
Minuman Isotonik (Mizone)
7. Akuades
Langkah Kerja :
1.
Alat uji daya hantar listrik dirangkai yaitu 3 baterai
dirangkai menggunakan lakban sehingga dapat berfungsi dengan baik.
2.
5 mL larutan yang akan diuji dimasukan kedalam gelas
kimia yang telah diberi label nama masing-masing larutan.
3.
Batang elektrode karbon di celupkan ke dalam
masing-masing larutan satu per satu. Perhatian : “Setiap kali akan mengganti
larutan harus di cuci terlebih dahulu batang elektrode karbon hingga bersih
dengan akuades agar data eksperimen tidak bias (valid).”
4.
Setiap perubahan pada lampu dan batang elektrode
dicatat dalam tabel pengamatan.
Tabel Hasil Pengamatan
:
No
|
Larutan
|
Lampu
|
Batang Elektrode
|
Keterangan
|
||||
Terang
|
Redup
|
Tidak Nyala
|
Ada gelembung banyak
|
Ada gelembung sedikit
|
Tidak ada gelembung
|
|||
1
|
NaOH 1M
|
*
|
|
|
*
|
|
|
Elektrolit kuat
|
2
|
NH4OH 1M
|
|
|
*
|
|
|
*
|
Nonelektrolit
|
3
|
CH3OOH
|
|
|
*
|
|
*
|
|
Elektrolit lemah
|
4
|
HCl
|
*
|
|
|
*
|
|
|
Elektrolit kuat
|
5
|
Alkohol
|
|
|
*
|
|
|
*
|
Nonelektrolit
|
6
|
Air Gula
|
|
|
*
|
|
|
*
|
Nonelektrolit
|
7
|
NaCl
|
*
|
|
|
*
|
|
|
Elektrolit kuat
|
8
|
Minuman Isotonik (Mizone)
|
|
|
*
|
|
*
|
|
Elektrolit lemah
|
Pembahasan :
Berdasarkan hasil eksperimen diatas
dapat disimpulkan bahwa larutan yang bersifat elektrolit adalah NaOH IM, CH3OOH,
HCl, NaCl, dan Minuman Isotonik (Mizone). Sedangkan larutan yang bersifat
nonelektrolit adalah NH4OH 1M, Alkohol, dan Air Gula.
Larutan uji dapat dikelompokkan
berdasarkan elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Yang tergolong elektrolit
kuat adalah NaOH IM, HCl, dan NaCl. Sedangkan yang termasuk elektrolit lemah
adalah CH3OOH, dan Minuman Isotonik (Mizone).
Untuk membedakan larutan elektrolit
kuat dan larutan elektrolit lemah berdasarkan ciri-ciri dari hasil pengamatan.
Larutan elektrolit kuat memiliki ciri-ciri apabila dihubungkan dengan lampu
maka lampu akan menyala terang dan batang elektrode mengeluarkan banyak
gelembung sedangkan ciri-ciri larutan elektrolit lemah adalah lampu tidak
menyala dan batang elektrode mengeluarkan sedikit gelembung.
Dari hasil eksperimen larutan diatas
dapat digolongkan menjadi 2 senyawa yaitu, senyawa ion dan senyawa kovalen
berdasarkan rumus kimia larutan ujinya. Senyawa ion adalah senyawa yang
tersusun atas ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Senyawa ion yang
akan terurai menjadi ion-ionnya ketika dilarutkan di dalam air. Ion-ion
tersebut akan bergerak bebas dan akan mengantarkan arus listrik. Yang
memberikan ion positif adalah unsur logam dan yang memberikan ion negatif
adalah unsur non logam. Contohnya adalah NaOH IM, isotonik dan NaCl.
Sedangkan senyawa kovalen adalah
senyawa kovalen polar yang jika dilarutkan dalam air akan mengalami ionisasi
dan akan menghasilkan suatu elektrolit.
Contohnya adalah NH4OH 1M, CH3OOH, dan HCl. Tetapi
NH4OH yang seharusnya elektrolit lemah tidak menunjukan ciri-ciri
sebagai elektrolit lemah. Hal ini mungkin dikarenakan NH4OH yang
digunakan terlalu encer.
Menurut
teori Svante Arrhenius, larutan elektrolit dapat menghantar listrik karena
mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantar
arus listrik melalui larutan. Senyawa ion dalam padatannya tidak menghantar
listrik, akan tetapi jika senyawa ion dilelehkan atau dilarutkan, maka
ion-ionnya dapat bergerak bebas menghantar listrik. Beberapa senyawa kovalen
polar jika dilarutkan dalam air dapat mengalami ionisasi, dimana antar molekul
polar tersebut dapat suatu gaya tarik menarik yang dapat memutuskan
ikatan-ikatan tertentu dalam molekul tersebut. Contohnya
HCl (aq) + H2O (aq) H3O+
(aq) + Cl- (aq)
Dalam senyawa ion dan kovalen yang
dilarutkan akan terionisasi membentuk ion-ion. Karena adanya ion-ion yang dapat
bergerak bebas dalam larutan mengakibatkan larutan elektrolit dapat
menghantarkan arus listrik. Dan semakin banyak jumlah ion yang terkandung dalam
larutan elektrolit, maka semakin tinggi pula daya hantar listriknya.
Kesimpulan :
Berdasarkan eksperimen yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa larutan terbagi menjadi 2 larutan yaitu
larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Dan elektrolit sendiri terbagi
yaitu senyawa ion dan senyawa kovalen.
Sesuai dengan teori larutan
elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik, sedangkan larutan
nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik. Sementara
itu, berdasarkan kekuatannya menghantarkan arus listrik, larutan elektrolit
dibagi menjadi elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Elektrolit kuat mempunyai
kemampuan menghantarkan listrik lebih tinggi daripada elektrolit lemah.
Daftar Pustaka :
Akademik, Tim. 2009 Modul Kimia SMA Kelas X Semester 2. Depok : Mitra Pelajar
Justiana, Sandri. 2009 Chemistry 1 For Senior High School Year X.
Jakarta : Yudhistira
Purba, Michael. 2006 Kimia untuk SMA kelas X. Jakarta :
Erlangga
Langganan:
Postingan (Atom)